Para peneliti memetakan habitat penguin kaisar di bawah kondisi iklim ekstrem
Sekelompok peneliti telah menyusun indeks guano penguin kaisar untuk mengungkap perubahan habitat perkembangbiakan spesies tersebut selama 11 tahun terakhir.
Untuk setiap kenaikan suhu satu derajat Celsius, penguin kaisar menggeser tempat berkembang biak mereka rata-rata 73 meter lebih jauh, sementara setiap sentimeter tambahan salju menambah 66 meter perpindahannya, menurut para peneliti.
Penguin kaisar berfungsi sebagai penjaga peringatan dini bagi ekosistem Antartika dan perubahan iklim, sebagaimana dicatat dalam artikel penelitian terbaru di jurnal Remote Sensing of Environment.
Memahami bagaimana perubahan iklim memengaruhi penggunaan habitat mereka memberikan wawasan tentang ekosistem kutub yang rapuh, mendukung tindakan iklim di bawah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (SDGs).
Namun, masih belum jelas bagaimana perubahan iklim bertahap dan peristiwa iklim ekstrem memengaruhi penyebaran habitat perkembangbiakan penguin kaisar karena kurangnya kumpulan data sistematis dan jangka panjang yang mendokumentasikan penggunaan habitat mereka.
Para peneliti dari Universitas Sun Yat-sen dan Universitas Montana mengembangkan indeks guano. Mereka mempresentasikan pendekatan otomatis untuk memetakan habitat perkembangbiakan penguin kaisar dari tahun 2013 hingga 2023 pada resolusi spasial 30 meter menggunakan citra satelit observasi Bumi.
“Temuan kami menunjukkan bahwa, di bawah tekanan perubahan iklim, penguin kaisar kini harus sering berpindah tempat berkembang biak,” kata Lin Hong, penulis pertama makalah tersebut dan mahasiswa PhD di Sekolah Teknik dan Sains Geospasial Universitas Sun Yat-sen.
“Tidak seperti kebanyakan burung, penguin kaisar tidak bisa terbang, juga tidak membangun sarang,” kata Lin. “Sebaliknya, mereka mengandalkan permukaan es laut yang stabil untuk berkembang biak.”
Studi ini menemukan bahwa beberapa penguin kaisar relatif beruntung karena tempat berkembang biak mereka terlindungi oleh pulau-pulau terdekat, tebing es yang menjulang tinggi, atau gunung es yang terdampar, dan mereka mudah dijangkau dari perairan terbuka yang kaya akan mangsa. Di lokasi-lokasi ini, penguin jarang berpindah tempat berkembang biak, yang seringkali digunakan kembali hingga tujuh tahun.
Namun, jika tidak ada penghalang pelindung seperti itu, rumah es penguin kaisar jauh lebih rentan terhadap kerusakan, yang menggarisbawahi bahwa perubahan iklim, topografi pantai, dan ketersediaan mangsa semuanya berinteraksi untuk membentuk kelangsungan hidup penguin kaisar.
Para peneliti lebih lanjut mengungkapkan bahwa penyebaran habitat sensitif terhadap empat peristiwa ekstrem, termasuk panas, badai salju, badai, dan konsentrasi es laut yang rendah. Secara spesifik, koloni yang terpapar iklim ekstrem umumnya menunjukkan distribusi yang lebih terfragmentasi.